PIUTANG DAGANG
• Tagihan perusahaan pada
konsumen/pelanggan karena adanya
penjualan secara kredit
• Hak perusahaan untuk menerima aset dengan
jumlah tertentu di masa yang akan datang
karena adanya transaksi di masa lalu.Pencatatan (Pengakuan) Piutang
• adanya penjualan kredit.
• terjadi retur dan potongan penjualan
• adanya pelunasan.
Bagaimana jurnalnya??Penilaian Piutang Dagang
• nilai kas bersih yang bisa direalisasikan (Cash
Net Realized Value)
• yaitu jumlah piutang setelah dikurangi
Cadangan Kerugian Piutang (CKP).
Piutang dagang Rp5.000.000
(-) Cadangan kerugian piutang (CKP) Rp 500.000
Nilai Realisasi bersih Rp4.500.000 Cadangan Kerugian Piutang
• Konsekuensi dari kebijakan kredit,rugi yang
ditimbulkan diakui sebagai biaya operasional.
• Metoda akuntansi untuk mengakui kerugian
piutang:
1. Metoda cadangan (Allowance method)
Bila kerugian piutang cukup material
2. Metoda penghapusan langsung (direct write off method) Metoda Cadangan
• Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih
dahulu, dan diakui sebagai biaya pada periode penjualan,
bila piutang tak tertagih berasal dari tahun 2010 maka
kerugian piutang diakui pada tahun 2010 juga.
• Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet
kerugian piutang dan mengkredit cadangan kerugian
piutang melalui jurnal penyesuaian.
• Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat
dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan
mengkredit rekening piutang usaha pada saat suatu piutang
itu dihapus dari pembukuan. Metoda Cadangan VS Metoda LangsungContoh
• Pada September 2011 PT Barata melakukan penjualan
kredit kepada PT Yuda sebesar Rp5.000.000. Hingga
akhir tahun 2012 terdapat piutang sebesar Rp500.000
yang belum dapat ditagih. Manajemen memperkirakan
Rp100.000 tidak akan dapat ditagih.
• Pada bulan September 2012 bagian penagihan
menyatakan bahwa piutang sebesar Rp50.000 dihapus
dari pembukuan karena tidak mungkin dapat diterima
pelunasannya dari PT Yuda.
• Secara tidak terduga pada bulan November 2012 PT
Yuda melakukan pelunasan utangnya yang belum
terbayar.Cara Menaksir KP
• Cara menghitung PD yang kira-kira tidak
tertagih:
a. % dari penjualan
– PT Rahadian menetapkan taksiran piutang yang tidak dapat
ditagih adalah sebesar 1 % dari penjualan kredit bersih. Apabila
jumlah penjualan kredit selama tahun 2009 adalah sebesar
Rp100.000.000 maka kerugian piutang ditaksir sebesar ( 1 % x
100.000.000) = Rp1.000.000. jurnal untuk mencatat kerugian
piutang tersebut adalah :
Des 31 Kerugian piutang 1.000.000
CKP 1.000.000
b. % dari saldo PD% dari Saldo PD
• Saldo piutang pada akhir periode dapat
digunakan sebagai dasar untuk menaksir
piutang usaha yang tidak dapat ditagih.
• Diperluas dengan Analisis Umur Piutang, yakni
dengan menggolongkan pelanggan berdasar
jangka waktu belum membayar.
• Kerugian piutang dihitung dari persentase
kerugian dikalikan dengan piutang-piutang
menurut penggolongan tsb.• Jumlah taksiran piutang yang tidak dapat di tagih sebesar Rp1.960.000.
• Misalkan saldo rekening saldo CKP sebelum penyesuaian bersaldo nol maka jumlah
kerugian piutang sebesar Rp1.960.000 dan jurnal penyesuaiannya adalah :
Des 31 Kerugian piutang 1.960.000
CKP 1.960.000
• Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp1.960.000
• Jika rekening CKP sebelum penyesuaian bersaldo kredit sebesar Rp960.000 maka
kerugian piutang sebesar Rp. 1.000.000 (Rp1.960.000 – Rp960.000). Jurnal
penyesuaian yang dibuat sebagai berikut :
Des 31 Kerugian piutang 1.000.000
CKP 1.000.000
• Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp1.960.000 • Jika rekening CKP sebelum penyesuaian bersaldo
debit sebesar Rp540.000 maka kerugian piutang
sebesar Rp2.500.000 (Rp1.960.000 + Rp540.000).
Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut :
Des 31 Kerugian piutang 2.500.000
CKP 2.500.000
• Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP
sebesar Rp1.960.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar